Musibah, Ujian Keimanan, dan Bahaya Persaudaraan Retak
Setiap musibah adalah penggugur dosa dan tanda kasih sayang Allah bagi mukmin. Namun, musibah terbesar adalah retaknya ukhuwah Islamiyah yang dapat meruntuhkan keimanan.
Setiap musibah adalah penggugur dosa dan tanda kasih sayang Allah bagi mukmin. Namun, musibah terbesar adalah retaknya ukhuwah Islamiyah yang dapat meruntuhkan keimanan.
Imam Ibnul Qayyim menjelaskan empat golongan manusia menghadapi musibah: keluh kesah, sabar, ridho, dan bersyukur. Pahami posisi Anda untuk menguatkan iman.
Musibah adalah pelajaran berharga, ujian cinta Allah, pembersih dosa, dan pengangkat derajat. Ia mengundang introspeksi, ketabahan, dan kedekatan dengan Sang Pencipta.
Amal sholeh adalah anugerah Allah. Mukmin harus rendah hati, bersyukur, dan tidak berpuas diri. Sadari kecilnya amal di hadapan Allah, serahkan hasilnya dengan harap dan cemas.
Imam Al-Ghazali, menyamar sederhana, mengejutkan para mufti dengan jawabannya. Terungkap, ia pergi demi menghindari ujub, pelajaran ketawadhuan sejati.
Panduan meraih hati unggul seorang Muslim: waspada ujub, utamakan akhirat, jadikan kebaikan penawar dosa, jangan tunda amal shalih. Raih ridha Allah.
Hati adalah anugerah yang perlu dijaga dari penyakit ujub dan sombong. Pelajari bahayanya dari kisah Iblis dan 'ulama karbitan'. Sembuhkan dengan ilmu, amal, dan tawadhu'.
Artikel ini membahas makna ibadah yang luas, bukan hanya shalat, melainkan seluruh aspek kehidupan berniat karena Allah. Disertai tips menjaga semangat beribadah.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengajarkan perbedaan pandangan adalah rahmat, bukan perpecahan. Beliau menekankan persatuan umat, menghindari imtihan, dan pentingnya ukhuwah Islamiyah di atas afiliasi sempit.
Silaturrahim adalah amalan mulia yang dicintai Allah, merajut kasih sayang, membuka rezeki, serta menyehatkan jiwa. Lebih dari tradisi, ia adalah upaya memperbaiki hubungan dan memaafkan, meneladani Rasulullah dan Buya Hamka.