Monitorday.com – Sikap Raja Muqawqis terhadap dakwah Islam bisa dikatakan unik. Ia tidak menolak dengan kasar, tetapi juga tidak menerima dengan sepenuh hati. Ia berada di antara simpati terhadap dakwah Rasulullah dan keragu-raguan untuk meninggalkan agamanya.
Dalam surat balasannya, ia mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah sosok yang mulia, tetapi ia merasa tidak sanggup menghadapi tekanan politik dan agama di Mesir yang berada di bawah kekuasaan Romawi Timur.
Keraguannya membuatnya tidak berani mengambil langkah besar, meski hatinya mungkin condong kepada Islam. Namun, sikap hormatnya menunjukkan bahwa pesan dakwah Islam sudah sampai ke hatinya.
Dari kisah ini kita belajar bahwa dakwah tidak selalu langsung menghasilkan penerimaan. Kadang, ada orang yang bersikap simpatik tapi belum beriman karena terhalang oleh faktor sosial, politik, atau budaya. Namun, respon positif sekecil apapun tetap punya arti dalam perjalanan dakwah.
